Pertama dalam Sejarah, EA Sports Menambah Pemain Wanita Berhijab di FIFA 23

Camilla Anindita, 22 Agustus 2023

Pertama dalam Sejarah, EA Sports Menambah Pemain Wanita Berhijab di FIFA 23Game
Banner Ads

GAMEFINITY.ID, Bekasi – Video game populer produksi EA Sports yakni FIFA 23 membuat sejarah baru. Pasalnya, game tersebut menampilkan pemain perempuan berhijab untuk pertama kalinya. Pemain perempuan yang dimaksud adalah Nouhaila Benzina.

Seperti yang dilansir dari CBS Sports, avatar bintang sepak bola asal Maroko tersebut tampil dengan mengenakan hijab menjelang Timnas Maroko melawan Prancis di babak 16 besar FIFA Women’s World Cup 2023.

Untuk waralaba game FIFA yang tahun ini berganti menjadi EA Sports FC, penambahan pemain perempuan berhijab menjadi pertama kalinya. Sebenarnya game ini sudah menambahkan pesepak bola perempuan sejak tahun 2015 pada FIFA 16.

Nouhaila Benzina Jadi Pemain Wanita Pertama yang Berhijab di FIFA 23

Nouhaila Benzina

Nouhaila Benzina sendiri menjadi pemain wanita pertama yang tampil mengenakan hijab pada ajang Women’s World Cup 2023 atau kompetisi Piala Dunia Wanita 2023. Penampilannya dengan hijab dilakukannya pertama kali ketika Timnas Maroko melawan Korea Selatan pada akhir Juli lalu di Adelaide, Australia.

Baca juga: 

Timnas Maroko sendiri berhadapan dengan Jerman di laga Grup H. Saat itu, Nouhaila Benzina masih menjadi pemain cadangan.

Dikutip akun Twitter @SHEscoresbanger dalam cuitannya pada 8 Agustus 2023, Nouhaila Benzina sendiri tidak ada dalam mode Piala Dunia Wanita 2023. Namun, EA Sports pada akhinya melakukan pembaruan dengan cara menambahkan bek Timnas Maroko berusia 25 tahun tersebut.

Seperti yang dilansir medcom.id, EA Sport sangat detail ketika menambahkan Nouhaila Benzina. Avatarnya selain mengenakan hijab, Nouhaila Benzina terlihat juga mengenakan manset dan legging.

Aturan Pemakaian Hijab pada Pemain Sepak Bola

Nouhaila Benzina

Dilansir dari laman KumparanWoman, Pada tahun 2007 silam, FIFA menegaskan pelarangan pemakaian hijap pada pemain sepak bola. Alasannya sendiri berkaitan dengan keamanan dan keselamatan pemain.

Selang lima tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2012 FIFA melakukan masa percobaan selama dua tahun untuk Konfederasi Sepak Bola Asia. Masa percobaan ini dilakukan dalam kemungkinan pemakaian hijab atau penutup kepala pada pesepak bla perempuan.

Kemudian pada tahun 2014, FIFA mencabut larangan tersebut. FIFA pun merilis kebijakan mengenai perizinan pemakaian hijab atau simbol keagamaan lainnya untuk para pesepak bola perempuan.

Namun, sebagian negara dan juga federasi sepak bola di antaranya masih tidak memberi izin pemain untuk memakai hijab selama pertandingan belangsung. Salah satunya ialah Prancis.

author avatar
Camilla Anindita
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: