Menelusuri Sejarah Cosplay: Kostum Kreatif, dan Komunitas

Zeinal Wujud, 21 November 2023

Menelusuri Sejarah Cosplay: Kostum Kreatif, dan KomunitasLifestyle
Banner Ads

GAMEFINITY.ID. Jakarta – Dalam dunia yang terus berkembang, kita seringkali menemukan cara unik untuk mengekspresikan cinta dan dedikasi terhadap sesuatu yang kita cintai. Salah satu bentuk ekspresi ini telah menjadi sebuah seni yang dikenal dengan sebutan “cosplay”. Mari kita menjelajahi sejarah Cosplay dan di balik fenomena ini yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya populer.

Mengapa “Cosplay”?

Sejarah Cosplay

Sejarah cosplay memiliki akar yang menarik, dimulai pada tahun 1939 ketika konvensi-konvensi pertama kali muncul pada dekade 1930-an. Pada saat itu, para penggemar sains fiksi mulai menunjukkan dukungan mereka dengan berdandan sebagai karakter-karakter dari kisah-kisah yang mereka cintai.

Sebelum tahun 2000-an, sains fiksi mendominasi, tetapi seiring berjalannya waktu, anime dan video game turut meramaikan dunia cosplay.

Baca juga:

Lebih dari Sekedar Teater – Sejarah Cosplay

cosplay princess peaches

Pada tahun 1926, Hugo Gernsback menerbitkan majalah fiksi ilmiah pertama yang dikenal sebagai Amazing Stories. Ini memicu pertumbuhan budaya “fandom” di mana para penggemar mulai membuat fanzine mereka sendiri.

Pada tahun 1939, di World Science Fiction Convention di New York, Morojo Douglas dan Forrest Ackerman membuat kejutan dengan berdandan sebagai karakter dari Things to Come. Hal ini menjadi awal mula popularitas kontes kostum di kalangan penggemar.

Kelahiran Istilah “Cosplay” – Sejarah Cosplay

cosplay

Di Jepang, cosplay mulai berkembang pada tahun 1970-an di berbagai konvensi kostum. Namun, istilah “cosplay” sendiri baru diciptakan pada tahun 1984 oleh Nobuyuki Takahashi dari Studio Hard.

Ia melihat kerumunan kostum di Worldcon di Los Angeles dan menciptakan istilah yang menjadi gabungan dari “costume” dan “play” atau “roleplay”. Pada tahun 2003, World Cosplay Summit di Nagoya, Jepang, menjadi ajang konvensi dan kontes kostum terbesar.

Baca juga:

Hobi atau Pekerjaan?

pangicospix photoshoot

Pada awal tahun 2010-an, cosplay tidak hanya menjadi hobi, tetapi juga membawa ketenaran bagi para penggemar kostum. Beberapa bahkan berkolaborasi dengan internet sensation, seperti Jacqueline Goehner yang berpartisipasi dalam parodi Zelda Rap Smosh pada tahun 2011.

Cosplayer terkenal seperti Yaya Han tampil dalam reality show Heroes of Cosplay pada tahun 2013 dan bahkan merilis merek kain sendiri yang dijual di toko kerajinan. Tidak hanya di Amerika Serikat, di Jepang, Suzu Momoi dari Takumi Armory dikenal membuat semua kostumnya sendiri dan memiliki kontrak resmi dengan Assist Cosplay LA.

“Cost”play

cosplay fail

Ada pepatah yang beredar di komunitas cosplay, “Kenapa beli kostum ini seharga $70, kalau bisa buat sendiri dengan bahan senilai $200?”. Bagi banyak orang, cosplay adalah sebuah keterampilan dan kesempatan untuk berbagi hasrat mereka dengan dunia.

Banyak yang melihat membuat cosplay sebagai cara untuk menghadapi tantangan dan “berikatan” lebih baik dengan karakter yang mereka perankan. Sebagai hasilnya, ada yang menjadikan cosplay sebagai pekerjaan, membuat kostum untuk klien.

Namun, cosplay bisa menjadi hobi yang mahal. Meskipun beberapa karakter mungkin sederhana dan mudah, sebagian besar karakter anime dan video game memiliki desain yang rumit.

Selain itu, kebanyakan cosplayer lebih suka memperkenalkan kostum mereka di konvensi, yang juga memerlukan biaya. Di Jepang, ada studio cosplay seperti HACOSTADIUM yang menawarkan layanan fotografi terjamin dengan harga lebih terjangkau dibandingkan konvensi rata-rata di AS.

Komunitas dan Kontroversi – Sejarah Cosplay

sejarah cosplay

Sayangnya, seperti halnya dengan fandom lainnya, komunitas cosplay tidak luput dari kontroversi. Terkadang, ada cosplayer yang mengklaim karakter sebagai milik mereka atau terlibat dalam intimidasi online.

Meskipun demikian, dengan kesadaran yang internet sediakan dan kepedulian umum dari mereka yang berbagi hobi, komunitas cosplay juga dapat menjadi lingkungan yang mendukung dan aman dengan orang-orang yang tepat.

Hingga tahun 2023, lebih dari 14 negara telah menggelar konvensi cosplay secara tahunan, menunjukkan betapa besarnya daya tarik dan ketekunan dalam fenomena yang dimulai sebagai bentuk sederhana dari ekspresi cinta terhadap dunia fantasi.

Baca juga:

Demikian pembahasan Menelusuri Sejarah Cosplay: Kostum Kreatif, dan Komunitas. Ikuti akun resmi Gamefinity di Facebook, Instagram dan TikTok untuk mendapatkan informasi terupdate. Gamefinity.id menyediakan jasa pengisian top up dan voucher game dengan cara yang mudah dan pastinya terjangkau.

author avatar
Zeinal Wujud SEO Content Writer
Share Artikel:
Banner Ads

Post Terkait: