GAMEFINITY.ID, Jakarta – Dunia perfilman Jepang sering menghadirkan film romansa yang menarik atensi publik, seperti Love Letter dan First Love. Kali ini, mereka merilis 18×2 Beyond Youthfull Days, sebuah kisah romansa cinta pertama dengan pejalanan nostalgia. Menariknya, film ini diambil dari kisah nyata pria asal Taiwan yang ia tulis di sebuah essay.
Meskipun sudah tayang di Jepang sejak Mei, film ini baru booming di Indonesia, setelah resmi tayang di Netflix pada awal Agustus 2024 lalu. Film ini mengisahkan Jimmy pria 36 tahun asal Taiwan yang melkukan perjalanan ke Jepang. Perjalanan yang dilakukan untuk mengenal cinta pertaamanya, 18 tahun yang lalu. Penasaran dengan Review film ini? Berikut ulasannya!
Alur Maju Mundur
Seperti yang sudah dibahas sebelunya, bahwa film ini merupakan kisah Jimmy yang melakukan nostalgia terhadap kisah cinta nostalgia. Film ini akan menam[ilan adegan masa kini dan adegan 18 tahun yang lalu.
Kamu yang tidak terbiasa dengan alur majumundur, tidak perlu khawatr. Sebab akan ada gradasi waarna yang membedakanmasa kini danmasa lalu. Masal lalu akan ditampilkan dengan warna orange, sedangkan masa kini cennderung biru yang dingin.
BACA JUGA
Sinematografi 18×2 Beyond Youthfull Days
Tidak bisa dibantah, 18×2 Beyond Youthfull days, ini memnag memiliki sinemaografi yang menawan. Hal ini diakui oleh setiap orang yang selesai menonon film ini. Para penonton memebrikan pujian bagaimana alam dan suasan a Jepag ditampilkan di film ini. Salah satu adegan paling ikonik adalah, saat kereta yang keluar dari terowongan ke hamparan salju. Film ini berhasil menampilkan keindahan Jepang yang arang dibahas oang kebanyakan.
Tak hanya adegan di Jepang saja, sinematogafi ini juga indah saat menampilkan kisah remaja Jimmy dan Amy saatdi Taiwan. Warna orange pada masa itu, berhasil menyampaikan kisah remaja yang ceia danhangat. Lalu bergani, ke masa kini yang dingin dan dewasa, dengan gradasi warana yang dominan biru.
Menggunakan Dua Bahasa
Jimmy yang berasal dari Taiwan dan amy dari Jepang tentu memiliki bahasa yang berbeda. Film ini pun pada kahirnya engahdirkan penggunaan dua bahasa, yaitu Mandarinn dan Bhasa Jepang. Bagi penonton Indonesia, tidak pelu bingung, sebab sudah disediakan subtitle untuk kedua bahasa tersebut. Hanya saja, masih ada sebagian orang yang merasa pusing dengan perbedaan bahasa ini, di awal.
Alur Lambat 18×2 Beyond Youthfull Days
Untuk kamu yang terbiasa dengan film yang beralur cepat, mungkin di menit awal film ini akan merasa bosan. Selain alurnya yang lamba, film ini juga memiliki durasi yang panjang, yaitu 124 menit atau lebih dari dua jam.
Namun, alasan film ini memiliki alur yang lambat akan bisa dipahami saaat filmnya sudh setengah berjlaan. Betapa pentingnya setiapdetail yang ditampilkan agar penonton bisa memhamai emosi yang disampaika di film ini.
itu dia Review terkait film 18×2 Beyond Youthful Days. Cocok untuk kamu yang suka dengan film, yang setipe dengan film karya Sunji Iwai, seperti Love Letter (1995). Sinematografi dan alurnya yang menawan juga sangat disayangakan apabila dilewatkan. Jika kamu tertarik dengan artikel terkait ini, silahkan kunjungi GAMEFINITY.ID
Post Terkait: